T:
Saat ini sedang marak produk-produk Unit Link yang ditawarkan sebagai investasi. Tapi benarkah Unit Link tidak menguntungkan sebagai investasi, dibandingkan produk reksadana? (Yovita, Depok)
J:
Produk asuransi berbasis investasi atau lebih dikenal dengan produk Unit Link merupakan perkawinan antara 2 produk keuangan, yaitu asuransi jiwa berjangka + Unit Link. Ditawarkan melalui polis asuransi jiwa, sehingga menjadikan produk ini BUKAN produk investasi, tapi ada TAMBAHAN fitur berinvestasi.
Reksadana dan Unit Link pada dasarnya adalah produk keuangan yang persis sama. Dana dari para investor akan masuk ke dalam suatu wadah dan dikelola oleh seorang Manajer Investasi. Jadi, jika berbicara resiko dan potensi keuntungan investasi untuk berbagai jenis dana kelolaan dari mulai pasar uang, campuran, hingga saham, akan memiliki sama saja. Namun, suatu produk yang dijual independendan yang harus ìnempelî dengan suatu produk lain, tentu saja ada fitur-fitur penting yang akan sangat membedakan dan bisa berdampak terhadap rencana keuangan Anda.
Pertama, saldo investasi. Bagi investor reksadana, berapa pun saldo investasi Anda saat ini, maka Anda akan berhak 100 persen untuk mencairkan dananya kapan saja. Perhatikan juga untuk pencairan investasi di bawah 1 tahun, biasanya ada redemption fee. Bagi investor Unit Link, rata-rata polis tidak memperkenankan Anda untuk mencairkan 100 persen pada lima tahun pertama. Sehingga, untuk Unit Link ada resiko sebagian dana investasi Anda tidak bisa dicairkan saat dibutuhkan.
Kedua, fee jual dan fee beli. Seperti halnya membeli produk pewangi, Anda yang membeli di pasar induk, tentu harganya bisa berbeda dengan yang membeli di supermarket premium. Sama halnya dengan reksadana vs Unit Link. Berhubung reksadana dapat dibeli langsung ke penjual, maka wajar saja jika fee jual dan beli akan lebih kecil daripada membeli Unit Link.
Ketiga, saldo investasi Unit Link diprioritaskan untuk membayar premi asuransi. Anda harus sadar, meski setoran premi asuransi hanya berdurasi 7 hingga 10 tahun, namun biaya asuransi akan terus terdebit dari rekening hingga polis tidak berlaku. Sehingga, ada kemungkinan investasi Unit Link Anda akan terambil secara otomatis oleh porsi asuransi untuk bayar premi. Jika demikian, ada resiko investasinya bubar kan?
ZAPtion!
1. Tetapkan tujuan finansial yang jelas. Apa yang Anda mau, investasi dana pendidikan, dana pensiun, atau apa?
2. Beli produk investasi untuk berinvestasi dan beli produk asuransi untuk proteksi.
Kompas.com Rabu, 6 Juni 2012 | 14:35 WIB
J:
Produk asuransi berbasis investasi atau lebih dikenal dengan produk Unit Link merupakan perkawinan antara 2 produk keuangan, yaitu asuransi jiwa berjangka + Unit Link. Ditawarkan melalui polis asuransi jiwa, sehingga menjadikan produk ini BUKAN produk investasi, tapi ada TAMBAHAN fitur berinvestasi.
Reksadana dan Unit Link pada dasarnya adalah produk keuangan yang persis sama. Dana dari para investor akan masuk ke dalam suatu wadah dan dikelola oleh seorang Manajer Investasi. Jadi, jika berbicara resiko dan potensi keuntungan investasi untuk berbagai jenis dana kelolaan dari mulai pasar uang, campuran, hingga saham, akan memiliki sama saja. Namun, suatu produk yang dijual independendan yang harus ìnempelî dengan suatu produk lain, tentu saja ada fitur-fitur penting yang akan sangat membedakan dan bisa berdampak terhadap rencana keuangan Anda.
Pertama, saldo investasi. Bagi investor reksadana, berapa pun saldo investasi Anda saat ini, maka Anda akan berhak 100 persen untuk mencairkan dananya kapan saja. Perhatikan juga untuk pencairan investasi di bawah 1 tahun, biasanya ada redemption fee. Bagi investor Unit Link, rata-rata polis tidak memperkenankan Anda untuk mencairkan 100 persen pada lima tahun pertama. Sehingga, untuk Unit Link ada resiko sebagian dana investasi Anda tidak bisa dicairkan saat dibutuhkan.
Kedua, fee jual dan fee beli. Seperti halnya membeli produk pewangi, Anda yang membeli di pasar induk, tentu harganya bisa berbeda dengan yang membeli di supermarket premium. Sama halnya dengan reksadana vs Unit Link. Berhubung reksadana dapat dibeli langsung ke penjual, maka wajar saja jika fee jual dan beli akan lebih kecil daripada membeli Unit Link.
Ketiga, saldo investasi Unit Link diprioritaskan untuk membayar premi asuransi. Anda harus sadar, meski setoran premi asuransi hanya berdurasi 7 hingga 10 tahun, namun biaya asuransi akan terus terdebit dari rekening hingga polis tidak berlaku. Sehingga, ada kemungkinan investasi Unit Link Anda akan terambil secara otomatis oleh porsi asuransi untuk bayar premi. Jika demikian, ada resiko investasinya bubar kan?
ZAPtion!
1. Tetapkan tujuan finansial yang jelas. Apa yang Anda mau, investasi dana pendidikan, dana pensiun, atau apa?
2. Beli produk investasi untuk berinvestasi dan beli produk asuransi untuk proteksi.
Kompas.com Rabu, 6 Juni 2012 | 14:35 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar